Selamat Datang di Website Pojokan Bejen On-line, untuk BERITA TERBARU ... klik saja judul / gambar Bu Dukuh diatas

Senin, 04 Januari 2010

Andini Harjo Pojokan Membangun Reaktor BIOGAS

Sudah sekitar 2 minggu ini, kelompok tani ternak Andini Harjo yang merupakan kumpulan / organisasi bagi petani ternak di wilayah Pojokan - Bejen Desa Caturharjo Sleman, sibuk bergotong royong membangun reaktor untuk pengolahan biogas, yang sering disebut digester. Teknologi digester merupakan hasil rekayasa dari Dr. Teguh Wikan Widodo, perekayasa muda departemen pertanian. Teknologi ini bertujuan memanfaatkan limbah/kotoran ternak menjadi gas yang siap pakai dan aman.

Gotong royong meliputi penggalian tanah sebagai lubang / reaktor dengan kedalaman 2.5 meter. Lokasi pembangunan bertempat di kandang milik Bapak Tekat, yang juga merupakan pengurus inti kelompok ternak Andini harjo. Gotong royong dilaksanakan secera bergantian (dijadwal).

Menurut Bapak Tekat, proyek ini didanai dari dinas terkait dengan total bantuan sebesar Rp 10.000.000,- (10 juta) meliputi pembangunan reaktor, dari pembelian bahan, pembuatan, sewa tukang, sampai selesai. Tenaga / tukang yang mengerjakan proyek digester ini adalah tukang khusus yang cara kerjanya benar-2 mengikuti konsep/gambar/desain yang dibuat insinyurnya. Tenaga tukangnya sudah diakui dan pengawasan ketat dari dinas terkait, yang tidak bersemboyan "aaaayah, ngene wae wes keno, dsb.
Adapun rencana penggunaan gas sebagai hasil dari sistem biogas ini akan dialirkan untuk keperluan memasak warga sekitar yang tinggal di sekitar komplek kandang. Diantaranya yang sudah bersedia dan siap menggunakan adalah Sugimanto dan Agus Samudi.

Adapun analisa pembuatan dan manfaatnya dapat diuraikan secara sederhana, diantaranya sebagai berikut :

Pembuatan Biogas

Bio gas sangat mudah diproduksi. Bahan dasarnya berupa kotoran sapi diaduk ke dalam drum. Komposisinya setengah drum diisi kotoran sapi sebanyak kira-kira tiga argo (kereta dorong yang biasa untuk mengangkut bahan bangunan). Baru seperempatnya ditambahi air. Setelah komposisi itu terpenuhi, kotoran sapi dan air diaduk merata. Ampas kotoran dari rumput-rumputan yang belum halus oleh proses pencernaan di dalam perut sapi dipisahkan. Ini dilakukan agar tidak terjadi penyumbatan saat dimasukkan ke dalam reaktor.

Setelah dipastikan terpisah, campuran air dan kotoran sapi bisa ini dimasukkan ke dalam reaktor. Dulunya, di dalam reaktor itu diberikan obat semacam perangsang pertumbuhan gas yang memang telah potensial ada terkandung di dalam kotoran sapi. “Tapi itu hanya sekali pakai saja waktu pertama. Selanjutnya ya mudah saja seperti ini. Kotoran sapinya diulet dengan air dan dimasukkan ke dalam reaktor,” ungkap Bambang, sambil memperagakan cara pembuatan bio gas.

Di dalam reaktor, proses pembuatan gas itu terjadi secara alami. Gas ini pun langsung dapat dialirkan ke kompor melalui pipa penghubung reaktor dan kompor dan nyala api pun bisa didapatkan. Kompor siap dipakai. Dengan campuran sebanyak satu drum ini, kompor bisa bertahan selama seharian penuh. Bahkan tidak mati walau dipakai terus menerus selama empat jam lamanya, jika bahan bakunya melimpah dan reaktor terisi terus.

Semoga pembangunan instalasi biogas ini membawa manfaat dan dapat membawa nama baik kelompok tani Andini Harjo lebih berkibar di wilayah kabupaten Sleman, serta dapat dikembangkan lebih lanjut.

(dari berbagai sumber)